Mau Dapat Bansos? Kenali Dulu Apa Itu DTSEN

Ilustrasi pendaftaran DTKS untuk mendapatkan bansos. FOTO: tangkap layar/cekbansos.kemensos.go.id

Kenali DTSEN, basis data penerima bansos. Cek PKH & BPNT 2025 online lewat situs atau aplikasi resmi Kemensos, mudah dan cepat!

Bicara soal bantuan sosial alias bansos, siapa sih yang nggak pengen dapat? Program pemerintah ini memang jadi penyelamat bagi banyak keluarga yang butuh dukungan ekonomi. Tapi, tahukah kamu kalau penerima bansos itu nggak dipilih sembarangan? Ada basis data resmi yang digunakan pemerintah untuk menentukan siapa yang berhak menerima. Nah, data itu disebut DTSEN atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.


Buat sebagian orang, istilah ini mungkin masih asing. Bahkan, sering kali ada yang salah paham dengan peran Badan Pusat Statistik (BPS) dan DTSEN. Supaya nggak bingung lagi, yuk kita kupas tuntas apa itu DTSEN, hubungannya dengan BPS, dan bagaimana data ini dipakai untuk menyalurkan bansos seperti PKH maupun BPNT.


DTSEN, Basis Data Penerima Bansos


DTSEN adalah database nasional yang memuat seluruh data masyarakat Indonesia. Per 31 Juli 2025, jumlah penduduk dalam DTSEN tercatat 286,80 juta jiwa dengan 94,25 juta keluarga. Data ini bukan sekadar catatan, tapi dipakai pemerintah untuk menentukan penerima berbagai program bantuan sosial.


Bedanya, DTSEN tidak mengelompokkan masyarakat berdasarkan pengeluaran per kapita bulanan, melainkan menggunakan sistem desil kesejahteraan.


  • Desil 1 artinya kelompok 10% penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah.
  • Desil 2 berarti 20% terbawah, dan seterusnya hingga Desil 10.


Nah, dari pemeringkatan ini, pemerintah bisa tahu siapa saja yang paling layak jadi prioritas penerima bantuan. Jadi, bansos bisa lebih tepat sasaran dan mengurangi risiko salah sasaran.


Hubungan DTSEN dan BPS, Jangan Tertukar!


Banyak yang mengira kalau DTSEN itu sama dengan data BPS. Padahal, keduanya berbeda fungsi. DTSEN dipakai pemerintah sebagai basis intervensi program bantuan, sementara BPS berperan dalam menghitung angka kemiskinan nasional.


BPS menggunakan survei yang disebut SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional), yang dilakukan setiap Maret dan September. Dari survei ini, BPS menentukan garis kemiskinan rumah tangga berdasarkan pengeluaran. Artinya, kemiskinan dihitung dari sisi makro, bukan individu.


Jadi, kalau ada data pengeluaran masyarakat per desil yang dikaitkan dengan BPS, itu jelas bukan resmi dari mereka. Intinya, BPS menghitung angka kemiskinan, DTSEN jadi basis penerima bansos. Dua-duanya penting, tapi jangan sampai tertukar, ya!


Cara Cek Bansos PKH dan BPNT 2025


Setelah tahu soal DTSEN, sekarang pertanyaan berikutnya: gimana cara tahu kalau kita terdaftar sebagai penerima bansos? Tenang, ada dua cara mudah yang bisa kamu coba langsung dari rumah.


1. Cek via Website Kemensos


  • Buka browser lalu akses cekbansos.kemensos.go.id
  • Pilih domisili sesuai KTP: provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan
  • Masukkan nama lengkap sesuai KTP
  • Ketik kode captcha yang muncul
  • Klik Cari Data dan tunggu hasilnya


Kalau nama kamu terdaftar, status penerimaan bansos akan langsung muncul di layar.


2. Cek via Aplikasi Cek Bansos


Selain lewat website, kamu juga bisa pakai aplikasi resmi Cek Bansos dari Kemensos yang tersedia di Google Play Store.


  • Unduh aplikasinya lalu registrasi akun baru
  • Isi data: NIK, nomor KK, nama, alamat, nomor HP, email aktif
  • Buat password dan unggah foto selfie sambil pegang KTP
  • Setelah akun aktif, login dan gunakan fitur pencarian


Praktis banget, kan? Jadi kamu nggak perlu repot datang ke kantor desa atau kelurahan hanya untuk menanyakan status bansos.***

Baca Juga

No comments

Theme images by Leontura. Powered by Blogger.